Malam semakin merambat, aroma kasturi tubuhmu menerbangkan asaku padamu. Tetesan air mata mengiringi_mendepak ego yang tersisa. Wahai keindahan…, dapatkah kau merasakan ketulusannya. Ataukah jiwamu telah diterbangkan angin_menyusuri bilur-bilur yang tak tahu di mana ujungnya. Malena..
Artikel Terkait
Hujan membelai bumi simbol alam bertasbih kepada_Nya.
Semedi pasir berbisik pada bumi
‘tuk beranjak melahirkan tunas baru bagi kehidupan yang dina ... selengkapnya
Pesan Sahabat
Mengenal diri berarti mengenal keterbatasan diri, dan itu akan mengantar kita mengenal bahwa ada sesuatu yang tidak terbatas.
Disisi lain, juga meng ... selengkapnya
Mimpi kita bagai cahaya matahari, tak bosan-bosannya kita berharap tuk disinari. Begitupula dengan cinta ini, tak bosan-bosannya kita berharap untuk ... selengkapnya
Godaan menerjang tak kenal lelah, namun bayangmu selalu saja menghampiri di saat yang tepat. Kini ku mengerti arti sebuah kesetiaan. Olehnya itu, ha ... selengkapnya
“Nyanyian terngiang”, isyarat sabda alam memanggilmu ‘tuk menjamahnya.
Moga restu bumi, terhampar di permadani,
memberi kilau bak mutiara yang meng ... selengkapnya
Title:
; Written by asharologi; Rating: 5 dari 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan berkomentar pada kolom yang tersedia.
terima kasih.
salam... ^_^