dialog dengan kekasih


cinta alquranDialog dengan kekasih
Aku tak biasa mencintaimu
Dengan romantisme berlebihan
Aku tak bisa mencintaimu
Dengan segenggam bunga

Aku hanya dapat mencintaimu
Seperti apa yang ibuku ajarkan
Bahwa mencintaimu hanya sebagai wanita.
Aku meyakinimu
Seperti aku mengenal diriku

(Arfan Idris)
Read more...

dialog diri

masjid ketika senja
Aku tak pernah sekalipun berdialog dengan diriku
Tentang sunyinya diam
Aku tak pernah menggoda akalku
Untuk memastikan panasnya siang
Biarkan saja ibarat naluri tercipta begitu saja
Ibarat angin menghembuskan napas, berirama dzikir
Lantungkan detak nurani sampai aku sendiri lupa
Untuk menghitungnya……………

Tapi aku pernah bercakap dengan nafsuku
Sering………..
Pada saat antara lelap dari tidur
Banyak cerita darinya……….Panjang terurai………
Bagai anak sungai tak bermuara………..
Mengalirkan salah dan godaan panjang
Kadang indah……..
Hingga aku tak sadar itu ada dalam diriku……..

(Arfan Idris)
Read more...

Menjelang Hari “H”

Medio Oktober adalah hari yang menyenangkan buatku, tapi itu adalah hari disaat usiaku semakin berkurang. Mulanya biasa saja, tak ada yang istimewa di bulan ini. Tiga hari sebelum hari H, seseorang yang bernama Harapan menghampiri suka citaku dan menyatakan bahwa aku bukan lagi seorang remaja yang hanya bisa berharap banyak dari orang lain, sekarang diriku adalah sosok manusia dewasa yang mampu tegar ketika menghadapi sebuah masalah dan mampu mengambil sebuah keputusan.
Dua hari sebelum hari H, aku merasakan sesuatu yang begitu berbeda dari diriku. Mungkin itu adalah pengaruh dari motivasi Harapan tapi aku heran, mengapa kebahagiaan yang ku rasakan datang dari dua arah yang berlawanan? Seolah-olah datang dari Kenangan dan Harapan, tapi mengapa harus keduanya?? Sedang yang menghampiri cuma Harapan bukan yang lain.
Sehari sebelum hari H, Harapan kembali bercerita kisah tentang air mata dan senyuman yang berusaha mempertahankan alur cerita yang dibangun dengan bulir air mata, tawa, dan juga kesedihan ia juga berkisah tentang orang sukses yang mau berkorban dan ia ingin agar aku bisa menjadi seorang perempuan yang tangguh, perempuan yang selalu memiliki kesabaran dalam menjalani hidup dan mau bangkit ketika badai datang menyapa. Aku pun terpengaruh dengan cerita Harapan. Hari-hari ku lalui dipenuhi dengan semangat juang 45, begitu segarnya hati dan pikiran dalam bertindak dalam mengambil sebuah keputusan, lalu semuanya pun berlalu dengan keceriaan.
Tiba saatnya hari H, ternyata kebahagiaan yang kurasakan kemarin dan hari ini hampir sama. Semuanya terasa sempurna. Aku dan teman-teman berbagi kebahagiaan di bulan ini, bulan Oktober. Tapi sayang salah seorang dari temanku tidak sempat merasakan apa yang aku rasakan. Dia masih di daerah, entah kapan dia pulang?
18 Oktober, Kenangan datang menghampiri. Dia ingin aku merasakan apa yang dia rasakan. Tiba-tiba saja Kenangan berkomentar bahwa ia senang bisa bertemu denganku dan bisa dekat denganku. Ia ingin mengulang kisah cinta yang pernah hilang bersama waktu, kisah yang terpenggal oleh waktu dan jarak. Kenangan juga berkomentar “ U are my sister, my friend, and even you can my girlfriend”.
Kenangan masih saja bercerita tentang kisah hidupnya dan juga impian-impiannya. Selang waktu yang tersisa aku menyadari bahwa dia masih menyimpan sekeping rasa dan sesuatu yang sangat berharga untukku. Hanya aku dan Kenangan yang tahu. Hari ini Kenangan menarikku kembali pada episode yang tertunda lima tahun silam dengan menyanyikan sebuah lagu perpisahan. Hmmm.., apa yang telah terjadi dengannya? Jangan memintaku untuk menyelesaikan episode yang tersisa untuk kisah kita, sebab aku telah terjaga oleh Harapan.
Kebahagiaanku di hari kedua menjelang hari H ternyata terjawab dengan pertemuanku dengan Kenangan di sebuah pantai ketika matahari ingin beranjak ke peraduan malam. Senja yang dipenuhi kenangan bersama seseorang yang bernama kenangan. Sungguh episode terakhir kisah antara aku dan Kenangan.
(Malena, 7 Desember 2008 4:29:10 AM)
Read more...

Pesan Sahabat


Mengenal diri berarti mengenal keterbatasan diri, dan itu akan mengantar kita mengenal bahwa ada sesuatu yang tidak terbatas.
Disisi lain, juga mengenal bahwa ada potensi pada diri yang sangat luar biasa dan itu juga yang akan
mengantar ke Dia.
(Rizma, 02/08/08)

Meyakini itu identik (bagian dari) mengingat. Semua aktivitas sebenarnya diawali dari hati dan aktivitas lahiriah mestinya mengikuti dan menguatkan yang ada di hati. Dengan demikian kita menjadi pribadi utuh, satu kata perbuatan dan hati.
(Rizma, 31/07/08)

Read more...

pesan kekasih

Resahku pun usai, ketika fajar menyambut matahari pagi.
Sesaat kuterpaku saat melihatmu datang diiringi kicauan burung yang bernyanyi riang. Dengan senyum yang menawan kau tawarkan padaku air untuk menghilangkan dahagaku. Seperti sebuah mimpi di pagi hari.**(27/09/08)

Seperti keresahan yang menemani ketika lembut suaramu tak datang menemani.
Tapi ku tak berharap bayangan yang sedari tadi ku coba layangkan dalam ingatanku terhempas seperti deburan ombak yang pecah di bibir pantai.**(30/08/08)

Kadang karya yang tercipta tidak pernah dianggap indah, tapi cerita antara kita dibangun dengan bulir air mata, tawa dan bahagia.

Kesemuanya itu kan tersimpan rapi dalam suatu tempat yang tidak akan terjamah oleh hati yang lain.
Makasih karena hatimu masih menjadi bagian dari hatiku, begitu pula sebaliknya dan bukan bagian dari hati yang lain selain IBU.**(19/08/08)

Aku kirim kata sebagai bantal untuk mengukir mimpi indahmu.
Aku kirim perhatian sebagai selimut untuk memberimu kehangatan disepanjang malam.
Aku kirim doa untuk pagi kembali menyambutmu.
Met bobo semoga mimpi yang indah.**(07/08/08)


Rindu yang menghampiri di sisa sepotong malam yang dingin seakan membawa rasaku melayang.
Tapi takkan kubiarkan hembusan angin malam menepis segala rasa untukku & untukmu. Met mlm!**(07/08/08)

Namanya tak terukir dalam catatan harianku.
Asal-usulnya tak hadir dalm diskusi kehidupanku.
Wajah wujudnya tak terlukis dalam sketsa mimpi-mimpku.
Indah suaranya tak terekam dalam pita batinku.
Namun saat ini dia hidup bersamaku dalam hatiku.**(31/07/08)


Read more...