diary ramadhan

Kedatangan Ramadhan meleburkan amarah, lawwama, malhamah. Yang dipanggil adalah 'amanu' (orang-orang beriman), 'la alla tatta' (semoga akan lahir orang-orang bertakwa). karena di Ramadhan ada 'lailatul qadri' (malam perhitungan). Segala bentuk kebaikan akan mendatangkan balasan yang berlipat. Ramadhan merupakan bulan kudus (bulan yang maha suci) bagi ummat Islam dan secara subtantif kerahmatannya bagi keseluruhan alam semesta dan isinya. Ramadhan bersumber dari kata "ridha" (Bugis: riona puangnge). Sekalipun dosa kita seluas langit dan bumi, Jika Allah menjatuhkan ridha sebesar zarrah pun maka terhapuskanlah dosa-dosa itu.

Oleh karena itu kenapa sebelum shalat biasanya kita lafazkan "ilahii anta maaqsudii waa ridhaaka mathlubi", karena semata-mata kita melakukan ibadah hanya untuk mendapatkan ridha_Nya. Sifat ridha ini merupakan kehormatan tertinggi Allah kepada hamba_Nya. Karena Ramadhan bulan yang maha suci, maka Ramadhan harus disambut/menjemputnya pula dalam keadaan suci. Puasa Sunnah (sya'ban) sebelum Ramadhan memberikan pengertian bahwa adanya kesucian pada indvidu sebelum memasuki Ramadhan, termasuk mandi bersuci, shalat taubat, dll. Ini berarti kesucian rohani dan jasmani terpenuhi sebelum Ramadhan mendatangi kita. Untuk itu selamat menjemput kedatangan Ramadhan, menjemput dalam arti menyucikan lahiriah (Mandi bersuci, memotong rambut, kuku, dsb-nya), bathiniah (puasa sya'ban, shalat taubat, sujud syukur, dsb-nya) dan harta kita (sedekah, infak, dsb-nya), termasuk sedekah bacaan Qur'an yang kita tujukan pahalanya buat keluarga kita yang telah berpulang kerahmatullah maupun yang belum.

Perintah puasa ramadhan termaktub dalam firman Allah SWT. Q.S. Albaqarah:183; "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa". Kata terakhir "tattaqun" (bertakwa) sy garis bawahi, karena kata ini sebenarnya memiliki makna ganda.

"Tatta" dalam "ta" yg pertama bermakna "ittaku" yaitu untuk meningkatkan ketakwaan sedangkan "ta" yang kedua bermakna untuk menyempurnakan kehidupanmu di dunia secara keseluruhan. Jadi dapat disimpulkan bahwa bulan Ramadhan, selain instrumen untuk meningkatkan ketakwaan (derajat kemanusiaan) juga berfungsi sebagai instrumen meningkatkan kehidupan keduniawian kita (derajat keduniawian).

Melalui ibadah ritual dan sosial di Ramadhan, harapannya derajat kemanusiaan (takwa) kita terangkat, dan melalui ikhtiar, doa, permohonan, dan munajat selama bulan suci ramadhan, harapannya derajat keduniawian (rezeki, status sosial, pangkat, jodoh, dsbnya yang menyangkut urusan kehidupan duniawi) kita ikut pula terangkat.

masyaallah, tabarakallah,
wallahu 'alam bishshawab.

                                                                                                                      Makassar, 19 Agustus 2010
image source by greetings.com
Title: diary ramadhan; Written by asharologi; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar pada kolom yang tersedia.
terima kasih.
salam... ^_^