diary ramadhan 2

Baru pada Tahun ke 2 Hijriyah ada perintah untuk berpuasa (Q.S. 2:182) di bulan Ramadhan. Salman Al Farizi mengatakan, Rasulullah berkhutbah "wahai umat manusia yang beriman kepada Allah SWT, telah tiba kepadamu bulan yang Maha Agung lagi ber_Berkah di mana didalamnya ada 1 malam pahalanya lebih daripada 1000 bulan, Allah menjadikan puasa wajib disiangnya dan saya meminta kepada engkau untuk mendirikan shalat 'tatawwaw' pada malamnya" (riwayat Ibnu Huzaimah). Kata 'malam' disini diartikan akhir daripada usaha manusia. 'Lailatul qadri' bukan hanya malam hari. Karena bila berbicara soal malam, waktu malam antarnegara, memiliki selisih waktu siang dan malam yang berbeda. Jadi Lailatul Qadri, adanya Siang dan Malam selama kita dinaungi keridhaan (Ramadhan) Allah Swt.

Jangan pula kita berpikir Lailatul Qadri itu ada pada malam-malam ganjil. Ini merupakan pandangan yang keliru. Jadi jika puasa dan ibadah lainnya anda baik, ini berarti Anda sudah dipercikkan Lailatul Qadri oleh Allah Swt.

'Lailatul qadri' berarti 'malam penentuan'. Apa yang ditentukan Allah ? Yang ditentukan oleh_Nya adalah "anggaran" yang ada di bawah Malik_Nya, anggaran kehidupan makhluk Allah Swt untuk tahun ke depan. Pada malam itu diperingati Allah bersama malaikatnya di 'Lauhil Mahfuts, 1 Syawal sampai Ramadhan berikutnya; sekian makhluk yg dihidupkan, sekian yang dimatikan, sekian yang dinaikkan derajatnya, sekian yang di angkat kekayaannya, sekian yang di angkat jodohnya dan sebagainya.

Olehnya dianjurkan kepada kita untuk senantiasa beristiqamah, bermunajat agar kita termasuk hamba-hamba Allah yang terpilih. Istiqamah atau munajat ini senantiasa kita lakukan dari awal sampai akhir Ramadhan, disetiap waktu atau kesempatan, jangan hanya sehabis shalat wajib, karena itu menyalahi prinsip tauhid. Kenapa ? Karena Allah tidak hanya berada dibelakang shalat, ia senantiasa eksis dimanapun dan kapanpun.
Misal:
# "Ya Allah, masukkanlah aku didalam perhitungan hambamu yang kau angkat derajat ketakwaannya".
# "Ya Allah, masukkanlah aku didalam perhitungan hambamu yang kau angkat derajat keduniawiannya".
# "Ya Allah jadikanlah hidupku jauh lebih baik daripada tahun-tahun yang telah aku lalui".

Shalat "tatawwaw" sebagaimana yang tertera di awal tulisan ini adalah shalat "tatawwuan" atau "tarawih" yang kita kenal selama ini. Tarawih juga berarti "tarawwah" artinya shalat yg dilaksanakan dalam keadaan istirahat. Rasulullah melaksanakannya sebanyak 8 rakaat. Tetapi prinsip sahabat Rasul, kalau Rasul 8 rakaat berarti kita harus lebih dari itu. Makanya kenapa sampai sekarang di Tanah Suci Mekkah ada Tarawih yang 20 rakaat bahkan sampai 40 rakaat.

Abi Ta'labah pernah ikut shalat tarawih dibelakang Rasul, bergetar kakinya, karena pada rakaat pertama saja selesai membaca Al Fatihah, Rasul membaca surah sampai 8 Juz. Disamping itu ia khawatir karena lama pelaksanaannya, sebab bisa-bisa waktu sahur terlewatkan, karena ia melihat waktu subuh sudah menghampiri. Ini sekedar deskripsi betapa Rasul sangat mengutamakan shalat tarawih. Namun pada dasarnya pelaksanaannya tergantung dari kesanggupan kita, sendiri maupun berjamaah. Intinya kita tunaikan, karena walaupun hukumnya sunnat, namun sangat dianjurkan, karena tarawih hanya bisa dan ada pada saat Ramadhan saja.

masyaallah, tabarakallah,
wallahu 'alam bishshawab.
Makassar, 19 Agustus 2010
Title: diary ramadhan 2; Written by asharologi; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar pada kolom yang tersedia.
terima kasih.
salam... ^_^